Terkadang orang-orang merasa sangat menyesal atas apa yang telah mereka
lakukan terhadap orang lain, namun sulit untuk mengungkapkannya. Cara
berikut memerlukan waktu lima menit dan hampir selalu berhasil.
Bersungguh-sungguh
Jangan mencoba untuk melupakan kesalahan Anda dengan sebuah alasan atau permohonan maaf yang lemah. Anda hanya akan menjadikan kesalahan semakin buruk.
Jadi, jangan katakan “Itu bukan hal yang besar,” “Saya tidak bermaksud melakukannya,” atau “Anda terlalu berlebihan”. Sebaliknya, katakanlah “Saya telah membuat kesalahan besar,” “Seharusnya saya tidak melakukannya,” atau “Saya seharusnya tahu mana yang benar.”
Akui kesalahan yang sebenarnya
Bagian terkecil dari sebuah kesalahan (melewatkan makan malam, komentar yang tidak pada tempatnya) merupakan sebuah gejala untuk dari bentuk perlawanan yang besar. Sebuah permintaan maaf yang baik mengungkapkan masalah yang maksud dengan menggunakan kata “karena”.
Jadi jangan katakan “Maaf, saya lupa tentang rencana makan malam kita”. Sebaliknya, katakanlah “Maaf, saya lupa rencana makan malam kita, saya sangat tidak sopan dengan membatalkan rencana kita pada saat-saat terakhir.”
Jangan bilang “tapi”
Satu kata itu dapat merusak permohonan maaf Anda. Itu adalah sebuah cara untuk menutupi kesalahan (“Maaf saya lupa tentang acara makan malam kita, tapi Anda seharusnya mengingatkan saya”).
Gunakan perkataan bukan dompet
Tidak ada yang dapat menggantikan sebuah kejujuran, memberi pasangan Anda bunga atau hadiah lainnya untuk permohonan maaf dapat diartikan sebagai sebuah sogokan. Hadiah tersebut mengungkapkan penyesalan Anda, tapi tidak menunjukkan bahwa Anda mengerti apa kesalahan Anda. Bila Anda ingin memberikan hadiah, lakukan itu nanti, hadiah itu akan lebih bermakna ketika diberikan dengan tulus.
Diambil dari “Fight Less, Love More: 5-Minute Conversations to Change Your Relationship without Blowing Up or Giving In”, oleh Laurie Puhn.
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.