Sebagai tenaga kesehatan profesional, bidan memegang peranan yang
sangat penting karena lebih kurang 63 persen dari 4,6 juta kelahiran per
tahun di Indonesia ditangani oleh bidan. Selain itu 76,6 persen
pelayanan KB juga dilakukan oleh bidan.
Dr. Emi Nurjasmi,M.Kes, Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
mengharapkan, profesi bidan dapat diakui sebagai profesional dan
berstandar global. “Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional, bekerja
sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya.
Bidan sebagai garda depan memiliki posisi strategis untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam upaya mencapai terwujudnya
derajat kesehatan ibu dan anak yang optimal,” ungkap Dr. Emi dalam
sebuah diskusi media Kamis (26/06) siang.
Karena itu, IBI sebagai organisasi profesi bidan, mengadakan berbagai
kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
keahlian para bidan melalui Program Bidan Delima. “Dengan begitu, kami
harap kualitas layanan Bidan Delima dapat menjadi standar kualitas bagi
para bidan praktik mandiri di Indonesia,” tambahnya.
Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012
memperlihatkan pencapaian program KB belum memuaskan dan ini terlihat
dari angka kelahiran total berada di angka 2,6 sejak tahun 2002. Untuk
itu, profesi bidan yang berperan dalam program KB, diharapkan dapat
membantu menekankan angka kelahiran di Indonesia. Dengan KB, diharapkan
dapat menyiapkan kesehatan wanita dan anak-anak Indonesia yang lebih
baik. (Aulia/DT/dok.M&B)
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.