Dalam dunia perfilman dan persinetronan, seringkali kita menemui
skenario seperti ini : ketika protagonis cowok sedang jalan-jalan,
tiba-tiba dia menemukan protagonis cewek sedang diganggu oleh antagonis
preman di jalanan sepi. Situasi seakan memaksa si protagonis cowok
untuk segera bertindak, yakni menyelamatkan cewek pujaan hatinya.
Dengan semangat 45, si
preman-yang-diplot-untuk-kalah-bagaimana-pun-caranya ini berhasil
dibuat lari tunggang langgang, dan kisah berakhir dengan protagonis
cewek yang jatuh hati pada pahlawan yang telah menyelamatkan nyawanya
itu. Happy ending.
Itu kalau di sinetron atau film.
Kenyataannya, yang namanya preman tidak semudah itu dikalahkan,
endingnya mendapat perhatian si cewek atau babak belur. Nah, bagaimana
jika kita sendiri yang mengalami hal tersebut, cewek pujaan hati sedang
diganggu preman, sementara preman tersebut gede, besar, item,
keriting, tato-an, dan berasal dari planet Namec yang mustahil
dikalahkan dengan satu lawan satu? Nah, tips ini mungkin membantu
(mungkin) :
#1 Serang Diam-Diam dari Persembunyian
Secara teori mirip seperti film Ninja Assassin yang diperankan oleh
saya, eh Rain maksudnya. Nah caranya, kita sembunyi dulu di tempat yang
sulit terlihat oleh si preman. Lalu, kita lemparkan shuriken, kunai
atau samurai ke arah si preman hingga tercipta hujan darah. Jika kita
tidak punya senjata, kita bisa lempar apapun yang kita bawa, macam
penghapus, pensil 2B, rautan, atau kertas ulangan nilai 0 yang kita
punya (keke..). Lempar terus sampai si preman lari menyelamatkan diri.
Efek yang diharapkan : si preman ketakutan secara psikologis karena
jiwanya terancam oleh kekuatan misterius yang tak terlihat dan memilih
menyelamatkan diri. (mantan dukun kali.. keke.. )
Efek yang tidak diharapkan : barang-barang yang kita lempar malah
mengenai si cewek pujaan hati. (abis itu, di pelototin ama si cewek..
keke.. )
Persentase keberhasilan : 20%, jika anda bukan atlet lempar lembing
.
#2 Mengalihkan Perhatian si Preman
Ambil jarak yang agak jauh dari si preman, lalu..
Kita : “Hey, preman busuk, lepaskan gadis tak berdosa itu!!!”
Si Preman : (memandang kita dari kejauhan dengan muka penuh kebencian)
Kita : “Kesini loe kalo berani, beraninya ma cewek, banci loe!!!”
Si Preman : (emosinya terbakar, dalam pikirannya berkata “minta dirujak nie anak”)
Kita : “Ayo sini kalo berani, gue gibeng sekali opname seminggu loe”
Si Preman : (bener-bener emosi, meninggalkan si cewek, lalu berlari ke arah kita dengan sikap tak kooperatif)
Kita : (tersenyum pada si cewek) “larilah, akan kuselesaikan ini secepatnya” (si cewek lari beneran)
Si Preman : (siap-siap nonjok) “mati loe!!!”
Kita : (langsung bersimpuh) “Ampun bang, saya tadi cuma latihan drama
doank…” ( mungkin cukup ampuh.. ga tau deh kl si cewek liat kita
begono.. keke..)
~Selanjutnya tergantung nasib dan amal perbuatan kita masing-masing~
Efek yang diharapkan : si preman cuma bilang “ooh..latihan drama, ya
sudah, lain kali belajar akting lebih giat, taste-nya masih kurang
tadi” atau bisa juga, “wah sama donk, kita juga lagi latihan drama”
kata si preman dan si cewek bebarengan.( lg bwt sinetron kale !!..
keke.. )
Efek yang tidak diharapkan : si preman bukan tipe orang pemaaf dan
murah hati. Dan kita pulang dengan beberapa tulang rusuk patah.(
trauma…. keke.. )
Persentase keberhasilan : 50%
#3 Menakut-Nakuti si Preman dengan “Sisi Lain” Diri Kita
Pada situasi genting, cara ini patut dicoba, meskipun agak memalukan,
yakni menyamar menjadi orang gila atau banci atau gabungan keduanya.
Caranya, kita bertingkah laku seperti orang gila, celana dipake di
kepala terus baju kita putar-putar diatas kepala sambil menyanyikan lagu
“topi saya bundar, hinggap di jendela, dan seterusnya”. Atau biar
terlihat banci, bibir dan pipi bisa kita hias dengan spidol merah. Lalu
kita godain si preman biar dia ketakutan.
Efek yang diharapkan : si preman jijay dengan tingkah kita dan lebih memilih mengungsi.
Efek yang tidak diharapkan : si cewek benar-benar mengira kita
gila/banci, dia jadi ilfil, dan mencoret kita dari
daftar-cowok-berpotensi. Tapi itu lebih mending daripada – ternyata si
preman homo.
Persentase keberhasilan : -10% (keke..)
#4 Hukum Pertukaran Setara
Biasanya di film-film, hal seperti ini seringkali terjadi. Ketika si
antagonis menyandera pacar si protagonis, si protagonis membalas dengan
menyandera teman si antagonis. Kemudian mereka saling bertukar sandera
lalu salaman. Nah, kita bisa aplikasikan itu dalam kasus kita ini.
Contohnya :
Kita : “Hey, preman busuk!!! Lepaskan gadis tak berdosa itu atau
kucing kesayanganmu ini gue cekek ampe mampus!!!” (sambil membawa
kucing kampung yang kita temukan di sekitar TKP, tentu saja ini hanya
gertakan)
Efek yang diharapkan : si preman ternyata penyayang binatang. Lalu
cewek itu dilepaskan untuk ditukar dengan kucing buduk tadi.( ngarep
mode on.. keke.. )
Efek yang tidak diharapkan : si preman dan si cewek berhenti sejenak
untuk melihat kita.. Kemudian kembali melakukan aktivitasnya.
Persentase keberhasilan : 0%
#5 Hadapi Begitu Saja
Tanpa pikir panjang, kita tarik bahu si preman, dan memintanya untuk
melepaskan si cewek. Jika si preman melawan, kita hadapi dengan gagah
berani. Apapun hasilnya yang penting kita telah berusaha, minimal si
cewek punya waktu untuk melarikan diri.
Efek yang diharapkan : kita menang, si preman kalah.
Efek yang tidak diharapkan : si preman menang, kita kalah.
Persentase keberhasilan : si cewek selamat 80%, si cewek jatuh hati
pada kita ??%, karena jatuh hati tidaklah sesimpel di sinetron atau di
film. Tapi minimal, si cewek menghargai pengorbanan kita yang lebih
memilih bersikap berani, daripada menggunakan ke-empat cara licik
sebelumnya
Sumber
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.