Pages

Translate

Wednesday, August 20, 2014

Obesitas Dan Bahaya Bagi Kesehatan


Obesitas berarti memiliki lemak tubuh berlebih. Obesitas terjadi seiring dengan berjalannya waktu di mana jika Anda selalu mengkonsumsi kalori dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang Anda gunakan, maka kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.
Lebih dari 80 persen penderita diabetes diketahui mengalami kelebihan berat badan ataupun obesitas

Obesitas Sentral (Central Obesity) atau Abdominal Obesity

Orang yang mengalami central/abdominal obesity ditandai dengan adanya penumpukan lemak visceral yang berlebihan di perut dan sekitarnya, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit yang berkaitan dengan kelebihan berat badan. Obesitas sentral adalah salah satu gejala utama penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) dan sindrom resistensi insulin. Pada wanita, obesitas sentral ditandai dengan lingkar perut lebih dari 88 cm, sedangkan pada pria yaitu lebih dari 102 cm. Atau, periksa rasio pinggang-pinggul (waist to hip ratio) Anda. Wanita dengan rasio pinggang-pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang-pinggul lebih dari 1,0 memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi karena distribusi lemak mereka.
Berikut ini bahaya dan risiko yang bisa ditimbulkan dari obesitas bagi kesehatan Anda.
  • Risiko Kematian Dini
    Menurut peneliti Centers for Disease Control (CDC), sekitar 300.000 kematian per tahun di Amerika diperkirakan terjadi berkaitan dengan obesitas. Orang yang mengalami obesitas memiliki 50 hingga 100 persen peningkatan risiko kematian dini dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang sehat.
  • Risiko Penyakit Jantung
    Risiko serangan jantung, gagal jantung kongestif, kematian mendadak, angina, ataupun nyeri dada meningkat pada orang yang kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas. Obesitas juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang tinggi dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik).
  • Risiko Stroke
    Aterosklerosis, atau penyempitan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan pembekuan darah, adalah kondisi yang mengawali banyak kasus stroke. Aterosklerosis dipicu oleh tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan kurang olahraga. Obesitas juga dikaitkan dengan diet atau pola makan yang tinggi lemak, meningkatnya tekanan darah, dan kurang olahraga. Jadi obesitas sekarang dianggap sebagai faktor risiko sekunder yang sangat penting untuk stroke.
  • Risiko Diabetes Tipe 2
    Kenaikan berat badan sebesar 5 – 10 kg dari berat badan yang sehat akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 sebesar dua kali lipat daripada orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan. Lebih dari 80 persen penderita diabetes diketahui mengalami kelebihan berat badan ataupun obesitas.
Obesitas sendiri sebenarnya dikategorikan sebagai penyakit, yang memberikan banyak dampak negatif, baik bagi kesehatan fisik hingga psikologis Anda. Oleh karena itu, jalankan diet sehat agar tubuh Anda terhindar dari obesitas dan segala risikonya.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa obesitas merupakan awal dari terjadinya beberapa penyakit berbahaya, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.

Tidak sampai di situ saja, ada beberapa risiko penyakit lain yang bisa ditimbulkan oleh obesitas, yang dapat mengancam keselamatan jiwa Anda, seperti:
Obesitas saat hamil dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi baik pada bayi maupun ibu
  • Risiko Kanker
    Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker endometrium (kanker pada lapisan rahim), usus besar, kandung empedu, prostat, ginjal, dan kanker payudara pasca-menopause. Wanita yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 10 kg dari usia 18 tahun sampai usia paruh baya meningkatkan risiko terhadap kanker payudara pasca-menopause sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang berat badannya tetap stabil.
  • Risiko Fatty Liver atau Perlemakan Hati
    Penyebab utama dari penyakit perlemakan hati non alkoholik adalah resistensi insulin, sebuah gangguan metabolisme di mana sel-sel menjadi tidak sensitif terhadap efek insulin. Salah satu faktor risiko yang paling umum untuk resistensi insulin adalah obesitas, terutama obesitas sentral. Studi menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara obesitas dan derajat kerusakan hati.
  • Risiko Penyakit Kandung Empedu
    Risiko batu empedu adalah sekitar 3 kali lebih besar pada orang obese dibandingkan dengan orang non-obese.
  • Risiko Gangguan Pernafasan
    Obstructive sleep apnea (yaitu terganggunya pernafasan saat tidur) lebih umum terjadi pada orang gemuk. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya asma dan bronkitis berat, serta besitas sindrom hipoventilasi dan insufisiensi pernapasan.
  • Risiko Arthritis
    Gangguan muskuloskeletal, termasuk osteoarthritis, jauh lebih umum terjadi di antara pasien obesitas, terutama pasien yang didiagnosis dengan obesitas kronis. Studi kesehatan menunjukkan bahwa obesitas adalah prediktor kuat untuk gejala osteoartritis, terutama di lutut. Risiko osteoartritis meningkat setiap kenaikan 1 kg berat badan.
  • Risiko Untuk Ibu Hamil dan Bayi
    Obesitas memiliki dampak buruk bagi kesehatan, baik ibu dan bayi baru lahir, baik selama dan setelah kehamilan. Obesitas saat hamil dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi baik pada bayi maupun ibu. Hal ini juga menimbulkan risiko tekanan darah tinggi pada ibu, sebesar 10 kali lipat. Obesitas selama kehamilan juga berhubungan dengan peningkatan risiko bayi lahir cacat, seperti spina bifida (sebuah bentuk kelainan tulang belakang). Masalah kesehatan terkait obesitas yang terjadi setelah melahirkan meliputi risiko yang lebih tinggi terhadap luka dan infeksi endometrium, endometritis dan infeksi saluran kemih.
  • Dampak Sosial dan Psikologis Obesitas
    Dampak emosional mungkin salah satu bagian yang paling menyakitkan dari menjadi orang obese. Masyarakat saat ini lebih menekankan penampilan fisik yang identik dengan kelangsingan, terutama bagi wanita. Ini akan membuat orang yang mengalami kelebihan berat badan merasa tidak menarik.
Turunkan Berat Badan Untuk Tingkatkan Derajat Kesehatan Anda

Mengurangi sedikit saja berat badan dapat mengurangi kemungkinan Anda terkena penyakit jantung atau stroke. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan, maka mengurangi berat badan hingga 10 persen dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena penyakit jantung dengan memperbaiki kerja jantung Anda, tekanan darah Anda, dan kadar kolesterol darah dan trigliserida Anda. Studi menunjukkan bahwa Anda dapat meningkatkan derajat kesehatan Anda dengan mengurangi 5 sampai 10 kg berat badan jika Anda mengalami kelebihan berat badan.
Oleh karena itu, jagalah berat badan Anda dan cegahlah obesitas sedini mungkin untuk dapat memiliki kesehatan yang optimal, karena kesehatan adalah harta yang paling berharga.

No comments:

Post a Comment

Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.