Amati Gejala Awal Biopolar Dan Penanganannya

Gangguan bipolar adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem, yaitu depresi dan mania. Gangguan ini dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan, pendidikan, dan sosial Si Penderita. Oleh karena itu, gangguan ini perlu diwaspadai dengan mengenali gejala yang terjadi pada orang sekitar maupun diri Anda sendiri. Bagaimana cara mendeteksi gejala awal bipolar? Amatilah beberapa gejala berikut!

1.  Anda atau kerabat dekat sering merasa depresi, dengan frekuensi depresi semakin lama semakin sering.

2.  Sering merasa nyeri dengan keluhan fisik yang semakin intensif. Bagi mereka yang mengonsumsi makanan atau minuman beralkohol, rasa nyeri dan keluhan fisik akan semakin sering terjadi.

3. Terjadi kejang dan kehilangan kesadaran yang semakin intensif.

Bila gejala-gejala tersebut tampak jelas dalam keseharian kerabat atau mungkin diri Anda sendiri, segera konsultasikan ke dokter untuk tindakan lebih lanjut.

Gangguan Bipolar (GB) merupakan suatu gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala perubahan mood yang ekstrem, yaitu depresi dan mania. Gejala ini berlangsung seumur hidup.

Keadaan mood (suasana hati) pada gangguan bipolar disebut episode yang terdiri dari beberapa macam, seperti berikut.

1. Depresi: Hilangnya minat atau rasa senang.
2. Mania: Mania merupakan periode mood yang ekspansif atau iritabel dan menetap selama minimal satu minggu.
3. Hipomanik: Hipomania merupakan mood yang bersifat ekspansif atau iritabel yang menetap minimal empat hari, terlihat jelas perbedaan mood dengan keadaan tidak depresi.
4. Campuran: Memenuhi kriteria episode manik dan episode depresi mayor, hampir setiap hari selama paling sedikit satu minggu.

Kondisi penderita bipolar cenderung memburuk jika tidak dikendalikan. Pengobatan pada gangguan bipolar secara langsung terkait pada fase episodenya, seperti depresi atau manik dan derajat keparahan fase tersebut. Karena itu, perlu dilakukan diagnosis episode yang tepat agar bipolar bisa ditangani dengan benar.

Selain itu, penderita juga perlu mengontrol emosi dan mood saat melakukan pengobatan. Dukungan keluarga dan lingkungan juga perlu dilibatkan untuk mewaspadai adanya penyalahgunaan zat, serta situasi yang memungkinkan timbul kekambuhan. Kecenderungan melakukan hal-hal yang berbahaya juga perlu diwaspadai dengan. (Aulia/DT/dok.M&B)