Bagi
sebagian perempuan, menikah bukan berarti harus memiliki tabungan
bersama dan melepaskan rekening pribadi. Apalagi jika dia mempunyai
karier yang terbilang sukses. Selain untuk membiayai aktivitas
memanjakan diri, simpanan pribadi bisa menjadi sebuah solusi jika
terjadi peritiwa tak diharapkan. Seperti perceraian atau suami
meninggal. Dengan adanya tabungan pribadi, pendapatan Anda pun tak perlu
tercampur baur dengan penghasilan suami.
Perencana keuangan dari
Zeus Consulting, Farah Dini mengatakan, wanita karier boleh saja
memiliki rekening untuk keperluan pribadi. Utamanya, jika memiliki
penghasilan tetap. Melalui rekening ini, Anda dapat melatih cara
mengelola keuangan dengan bijak. Pun membiasakan diri untuk tidak
bergantung sepenuhnya pada suami.
“Sehingga saat terpaksa hidup mandiri, Anda tidak kebingungan mencari nafkah dan mengelola keuangan,” kata Farah kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Selasa, 9 September 2014.
Kala memiliki rekening pribadi, Farah mengingatkan Anda agar berhati-hati. Jangan sampai uang tabungan itu bercampur dengan simpanan rumah tangga. Karena tidak tahan godaan berbelanja, uang untuk membayar kebutuhan keluarga lantas Anda pindahkan ke rekening pribadi. Dengan alasan, jika uang kembali terkumpul akan segera Anda kembalikan. "Jangan hanya judulnya saja rekening terpisah, tetapi pemakaian uang masih saling tumpang tindih," kata dia.
Jika Anda telah konsisten memisahkan simpanan pribadi dan rumah tangga, buatlah batasan penggunaan uang. Seperti keperluan jalan-jalan, pergi ke salon, membeli alat rias, berbelanja, asuransi, hingga rencana investasi. Karena meski terpisah dari simpanan rumah tangga, bukan berarti uang dalam tabungan bisa Anda pakai sesuka hati.
"Pola konsumsi tabungan pribadi tetap harus disesuaikan dengan kemampuan diri dan pasangan," kata dia. "Rasanya tidak bijak kalau belanja berlebihan tanpa memedulikan masalah keuangan dalam rumah tangga."
Jika rekening itu berfungsi untuk kegiatan hiburan, Farah melanjutkan, aturlah jumlah uang yang akan Anda konsumsi. Dana hiburan dan berbelanja bisa Anda ambil dari pendapatan bulanan, sekitar lima hingga sepuluh persen. Aktivitas belanja pun, sebaiknya Anda lakukan kala benar-benar membutuhkan barang tersebut. Dan agar lebih menghemat pengeluaran, Farah menyarankan Anda untuk memperhatikan masa penawaran diskon.
"Waktu sale, Anda bisa membeli barang yang diinginkan dengan anggaran yang sudah ditentukan," kata dia. "Lumayan bisa mendapatkan harga lebih rendah."
Anda juga perlu membahas keberadaan simpanan ini dengan pasangan. Menurut Farah, pikiran bahwa uang suami adalah uang istri, sementara uang istri bukanlah uang sumai, tak sepenuhnya tepat. Sebab esensi utama pernikahan adalah berproses membangun masa depan secara bersama-sama. Dan kuncinya terletak pada komunikasi. Sehingga meski tiap pasangan berhak mempunyai rekening pribadi, pun perlu terbuka atas penggunaan uang simpanan itu.
"Namanya juga partner, apapun harus diputuskan bersama agar keduanya sama-sama senang dan bahagia," kata dia.
“Sehingga saat terpaksa hidup mandiri, Anda tidak kebingungan mencari nafkah dan mengelola keuangan,” kata Farah kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Selasa, 9 September 2014.
Kala memiliki rekening pribadi, Farah mengingatkan Anda agar berhati-hati. Jangan sampai uang tabungan itu bercampur dengan simpanan rumah tangga. Karena tidak tahan godaan berbelanja, uang untuk membayar kebutuhan keluarga lantas Anda pindahkan ke rekening pribadi. Dengan alasan, jika uang kembali terkumpul akan segera Anda kembalikan. "Jangan hanya judulnya saja rekening terpisah, tetapi pemakaian uang masih saling tumpang tindih," kata dia.
Jika Anda telah konsisten memisahkan simpanan pribadi dan rumah tangga, buatlah batasan penggunaan uang. Seperti keperluan jalan-jalan, pergi ke salon, membeli alat rias, berbelanja, asuransi, hingga rencana investasi. Karena meski terpisah dari simpanan rumah tangga, bukan berarti uang dalam tabungan bisa Anda pakai sesuka hati.
"Pola konsumsi tabungan pribadi tetap harus disesuaikan dengan kemampuan diri dan pasangan," kata dia. "Rasanya tidak bijak kalau belanja berlebihan tanpa memedulikan masalah keuangan dalam rumah tangga."
Jika rekening itu berfungsi untuk kegiatan hiburan, Farah melanjutkan, aturlah jumlah uang yang akan Anda konsumsi. Dana hiburan dan berbelanja bisa Anda ambil dari pendapatan bulanan, sekitar lima hingga sepuluh persen. Aktivitas belanja pun, sebaiknya Anda lakukan kala benar-benar membutuhkan barang tersebut. Dan agar lebih menghemat pengeluaran, Farah menyarankan Anda untuk memperhatikan masa penawaran diskon.
"Waktu sale, Anda bisa membeli barang yang diinginkan dengan anggaran yang sudah ditentukan," kata dia. "Lumayan bisa mendapatkan harga lebih rendah."
Anda juga perlu membahas keberadaan simpanan ini dengan pasangan. Menurut Farah, pikiran bahwa uang suami adalah uang istri, sementara uang istri bukanlah uang sumai, tak sepenuhnya tepat. Sebab esensi utama pernikahan adalah berproses membangun masa depan secara bersama-sama. Dan kuncinya terletak pada komunikasi. Sehingga meski tiap pasangan berhak mempunyai rekening pribadi, pun perlu terbuka atas penggunaan uang simpanan itu.
"Namanya juga partner, apapun harus diputuskan bersama agar keduanya sama-sama senang dan bahagia," kata dia.
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.