Asuransi merupakan produk perlindungan bagi keuangan
keluarga di masa depan. Namun tidak semua anggota keluarga mesti
mengikuti jenis asuransi yang sama. Pemilihan unit asuransi sebaiknya
sejalan dengan kebutuhan tiap orang. Misal asuransi jiwa untuk kepala
keluarga, dan pendidikan khusus bagi anak.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Andy Nugroho
mengatakan, pemilihan jenis asuransi sangatlah penting. Agar peserta
asuransi memperoleh manfaat sesuai dengan uang yang sudah keluar.
"Jangan sampai sudah membayar premi, ternyata ketika mengajukan klaim
baru menyadari asuransi yang dibeli tak sesuai kebutuhan," kata Andy
kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 8 Agustus 2014.
Berikut beberapa jenis produk asuransi yang perlu disesuaikan dengan penerima manfaatnya:
1. Asuransi Jiwa
Produk asuransi jenis ini sebaiknya dimiliki oleh kepala keluarga.
Tujuannya, untuk memproteksi keuangan keluarga jika sang ayah mendadak
meninggal. Sehingga anak dan istri tetap bisa mempertahankan tingkat
kesejahteraan.
Penentuannya dengan cara menghitung jumlah pengeluaran bulanan
keluarga. Kemudian tentukan jangka waktu keluarga bertahan tanpa
kehadiran kepala keluarga. Jangan lupa, kalkulasikan juga proyeksi
inflasi.
"Seorang pria sebaiknya mendaftar asuransi saat menanggung beban
keuangan orang lain. Baik itu istri ataupun anak," kata Andy. "Walaupun
baru berumur 30 tahun, kalau sudah menjadi kepala keluarga disarankan
segera mengikutinya."
2. Asuransi Kesehatan
Mahalnya biaya kesehatan perlu diantisipasi karena berpotensi
mengganggu stabilitas keuangan. Ketika ada anggota keluarga yang sakit
dan sirkulasi keuangan terganggu, maka sudah saatnya mendaftarkan
asuransi kesehatan. Tapi bila keuangan tetap stabil setelah melewati
perawatan di rumah sakit hingga berminggu-minggu, asuransi kesehatan
belum terlalu dibutuhkan.
"Bagi yang membutuhkan, pendaftaran asuransi kesehatan sebaiknya
dilakukan ketika masih dalam keadaan sehat," kata dia. "Sebab jasa
asuransi biasanya enggan menerima pengajuan jika dilakukan saat ada
anggota keluarga yang sakit."
3. Asuransi Pendidikan
Prioritas utama penerima manfaat asuransi pendidikan adalah sang
anak. Tujuannya, membuka jalan yang lebih mudah agar buah hati dapat
mencapai impiannya melalui pendidikan terbaik. Ada dua pilihan dalam
menentukan asuransi pendidikan. Menggunakan unit link atau asuransi
tradisional.
Menurut Andy orang tua harus teliti sebelum memilih di antara dua
jenis itu. Asuransi tradisional cenderung lebih pasti dan memiliki
jangka waktu yang singkat. Saat anak memasuki sekolah menengah pertama,
orang tua dapat mengajukan klaim. Begitu juga ketika buah hati mulai
bersekolah ke tingkat lanjutan.
Sementara unit link umumnya baru bisa dirasakan manfaatnya dalam
jangka panjang di atas lima tahun. Sebab selain sebagai proteksi, unit
link juga berfungsi sebagai sarana investasi. Sehingga jumlah klaim yang
didapatkan bisa jauh lebih tinggi dibanding sesuai kondisi pasar.
"Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan, jangka menengah atau panjang," kata
dia. "Tapi biasanya orang Indonesia lebih suka asuransi tradisional
karena sifatnya yang pasti."
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.