Penyakit bisul kerap terjadi di bagian tubuh yang
sering berkeringat. Seperti leher, ketiak, kaki, paha, dan pantat.
Biasanya penyakit ini berisi nanah berwarna putih nan kental. Meski
kesannya sepele, bisul akan terasa sangat sakit bila tersentuh. Bahkan
akan meninggalkan bekas luka jika Anda memecahkannya dengan paksa.
Bisul
Kebanyakan
orang menganggap penyebab bisul adalah konsumsi telor yang berlebihan.
Namun ternyata pendapat itu hanyalah isapan jempol belaka. Seperti
dilansir dari jurnal webmd, bisul tumbuh pada permukaan kulit karena bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui makanan.
Dalam tubuh, keberadaan Staphylococcus aureus mengotori darah. Hingga terjadi infeksi berupa benjolan, bernama bisul. “Ini adalah infeksi kulit yang dimulai dalam folikel rambut atau kelenjar minyak,” tulis jurnal webmd.
Sementara menurut jurnal dermNet NZ, banyak faktor pembawa Staphylococcus aureus ke permukaan kulit. Dan biasanya, kedatangan bakteri itu tidak diketahui. Namun dermNet NZ memperkirakan, 10-25 persen dari populasi manusia adalah pembawa bakteri itu.
Pada awal pertumbuhan bisul, kulit di daerah infeksi berubah rona menjadi merah, ada rasa gatal dan nyeri, kemudian timbul benjolan lembut. Tak jarang pula penderita mengalami demam kala bisul tumbuh. Setelah empat hingga tujuh hari, benjolan mulai berubah putih karena kandungan nanah di dalamnya. Nanah itu sendiri berasal dari sel darah putih yang terbentuk karena mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan bakteri, juga infeksi pada daerah kulit yang terkena bisul.
“Kala bernanah dalam waktu yang lama, bisul dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan darah dan syaraf yang lebih besar. Sehingga waktu sembuh, kulit akan berongga,” tulis jurnal dermNet NZ.
Untuk mengobati bisul, Anda bisa memakai cara alami. Yakni menggunakan satu genggam daun belimbing manis yang dilumatkan dan dibubuhkan pada bisul. Atau memeras air daun belimbing dan mengoleskannya ke bisul. Cara lain, memakai sengenggam biji kacang hijau yang sudah tergiling menjadi bubuk. Kemudian oleskan bubuk itu ke bisul.
Sementara untuk cara medis, Anda bisa mengolesi bisul dengan salep atau mengompres cairan antiseptik sebanyak tiga hingga empat kali sehari. Bila bisul membesar, Anda harus menutupnya dengan kain steril bersalep antibiotik. Dan kala bisul pecah, cucilah menggunakan air bersih secara berhati-hati.
Menurut jurnal Kids’ Health, Anda bisa menghindari bisul dengan menggunakan sabun kala mencuci tangan. Juga rajin mengeringkan keringat, makan dan olahraga teratur, serta cukup tidur. “Jika sudah melakukan gaya hidup itu, namun tetap terkena bisul, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.”
Dalam tubuh, keberadaan Staphylococcus aureus mengotori darah. Hingga terjadi infeksi berupa benjolan, bernama bisul. “Ini adalah infeksi kulit yang dimulai dalam folikel rambut atau kelenjar minyak,” tulis jurnal webmd.
Sementara menurut jurnal dermNet NZ, banyak faktor pembawa Staphylococcus aureus ke permukaan kulit. Dan biasanya, kedatangan bakteri itu tidak diketahui. Namun dermNet NZ memperkirakan, 10-25 persen dari populasi manusia adalah pembawa bakteri itu.
Pada awal pertumbuhan bisul, kulit di daerah infeksi berubah rona menjadi merah, ada rasa gatal dan nyeri, kemudian timbul benjolan lembut. Tak jarang pula penderita mengalami demam kala bisul tumbuh. Setelah empat hingga tujuh hari, benjolan mulai berubah putih karena kandungan nanah di dalamnya. Nanah itu sendiri berasal dari sel darah putih yang terbentuk karena mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan bakteri, juga infeksi pada daerah kulit yang terkena bisul.
“Kala bernanah dalam waktu yang lama, bisul dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan darah dan syaraf yang lebih besar. Sehingga waktu sembuh, kulit akan berongga,” tulis jurnal dermNet NZ.
Untuk mengobati bisul, Anda bisa memakai cara alami. Yakni menggunakan satu genggam daun belimbing manis yang dilumatkan dan dibubuhkan pada bisul. Atau memeras air daun belimbing dan mengoleskannya ke bisul. Cara lain, memakai sengenggam biji kacang hijau yang sudah tergiling menjadi bubuk. Kemudian oleskan bubuk itu ke bisul.
Sementara untuk cara medis, Anda bisa mengolesi bisul dengan salep atau mengompres cairan antiseptik sebanyak tiga hingga empat kali sehari. Bila bisul membesar, Anda harus menutupnya dengan kain steril bersalep antibiotik. Dan kala bisul pecah, cucilah menggunakan air bersih secara berhati-hati.
Menurut jurnal Kids’ Health, Anda bisa menghindari bisul dengan menggunakan sabun kala mencuci tangan. Juga rajin mengeringkan keringat, makan dan olahraga teratur, serta cukup tidur. “Jika sudah melakukan gaya hidup itu, namun tetap terkena bisul, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.”
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.