Kelinci merupakan hewan yang bisa mengandung sebanyak 5
kali dalam setahun. Selain itu, ia juga hewan yang memiliki rahim lebih
dari dua dan memungkinkannya memiliki bayi lebih dari satu dalam waktu
kelahiran yang sama. Bagi peternak kelinci, hal ini tentu saja menjadi
berkah. Tapi bagaimana dengan Anda yang hanya berniat memelihara kelinci
dalam jumlah kecil? Tentu ini menjadi kendala tersendiri. Maka itu,
jangan satukan kelinci betina dan kelinci jantan dalam satu kandang.
Terutama jika usia mereka telah matang yakni di angka 4 sampai 5 bulan.
Atau buat mereka sedikit gemuk agar indung telur dan juga saluran sperma
terjepit dan akan membuat mereka susah untuk bereproduksi. Kelinci yang
terlambat dikawinkan akan mandul secara alamiah. Nah, bagi Anda yang
terlanjur mendapati kelinci Anda melahirkan bayi mungil, tak ada salahnya Anda belajar untuk merawat mereka. Siapa tahu hal ini akan membuka peluang Anda untuk memulai usaha ternak kelinci. Berikut tips dasar merawat bayi kelinci yang wajib Anda ketahui.
Hal Yang Perlu Anda Ketahui
Ada beberapa hal dasar yang penting untuk Anda pahami sebelum mengambil langkah perawatan terhadap bayi kelinci Anda yang baru saja lahir. Hal pertama adalah meskipun sang induk kelinci membuat sarangnya tapi mereka tak sama seperti hewan lainnya yang menunggui sarangnya sepanjang waktu. Mereka terlihat menjaga jarak dengan bayi mereka. Bagi para pemula pasti akan menyangka bahwa hal tersebut indikasi nyata sang induk tak mau memelihara anaknya. Hal tersebut belum tentu benar sebab sang kelinci menjaga jarak dari bayi-bayinya agar tidak menarik perhatian predator yang akan memangsa bayinya. Tahukah Anda bahwa tikus merupakan predator yang paling sering memangsa bayi kelinci? Karena itu pastikan kandang sang kelinci bebas dari jangkauan tikus. Jangan sampai ada celah yang bisa menjadi jalan masuk.
Ada beberapa hal dasar yang penting untuk Anda pahami sebelum mengambil langkah perawatan terhadap bayi kelinci Anda yang baru saja lahir. Hal pertama adalah meskipun sang induk kelinci membuat sarangnya tapi mereka tak sama seperti hewan lainnya yang menunggui sarangnya sepanjang waktu. Mereka terlihat menjaga jarak dengan bayi mereka. Bagi para pemula pasti akan menyangka bahwa hal tersebut indikasi nyata sang induk tak mau memelihara anaknya. Hal tersebut belum tentu benar sebab sang kelinci menjaga jarak dari bayi-bayinya agar tidak menarik perhatian predator yang akan memangsa bayinya. Tahukah Anda bahwa tikus merupakan predator yang paling sering memangsa bayi kelinci? Karena itu pastikan kandang sang kelinci bebas dari jangkauan tikus. Jangan sampai ada celah yang bisa menjadi jalan masuk.
Hal kedua yang harus Anda ketahui seputar merawat bayi kelinci adalah
pola menyusui sang induk kelinci. Proses menyusui biasanya terjadi
pertama kali di malam hari di hari pertama bayi-bayi kelinci tersebut
dilahirkan. Jam pemberian susu oleh sang induk biasanya tengah malam dan
di pagi hari sekitar jam 5. Sang induk hanya menyusui dengan durasi
kurang lebih 5 menit. Jadi jika Anda tak pernah menjumpainya menyusui
seperti induk kucing, jangan berburuk sangka dulu. Semakin hari
intensitas menyusui sang induk akan berkurang, tapi jangan khawatir
sebab hal tersebut memang alamiah.
Selanjutnya, perlu Anda ketahui bahwa induk kelinci juga membersihkan bayinya dengan cara menjilati daerah pusar sang bayi sampai ke daerah belakang. Tindakan ini merupakan stimulan yang baik bagi sang bayi.
Untuk mengecek apakah sang bayi dirawat dengan benar oleh sang induk, bangunlah di pagi hari dan perhatikan perut sang bayi. Jika membulat dan ia tidur dalam keadaan hangat, maka ia dirawat oleh sang induk. Jika Anda tak yakin juga, ada baiknya Anda menimbang berat badan si bayi kelinci. Jangan khawatir memegang bayi kelinci sebab sang induk tidak terlalu peduli pada bebauan manusia yang tertinggal pada bayinya. Setiap habis menimbang badan bayi, catatlah berat badannya. Dan kemudian timbang lagi di hari selanjutnya, jika penambahan berat badan (biasanya 1/4 ons) berarti sang bayi memang disusui oleh induknya.
Banyak yang beranggapan bahwa kelinci merupakan binatang kanibal. Hal ini kurang tepat. Kasus kanibalisme pada hewan kelinci sesungguhnya jarang terjadi. Sekalipun terjadi, biasanya sang induk hanya memakan bayi yang dianggpanya tak akan bertahan hidup lama. Dan ini alamiah. Banyak pakar yang beranggapan bahwa hal tersebut merupakan pembersihan alami yang dilakukan sang induk. Sebab jika bayi lemah tersebut meninggal, dan tetap berada di kandang, ia akan menimbulkan masalah bagi bayi kelinci lainnya.
Selanjutnya, perlu Anda ketahui bahwa induk kelinci juga membersihkan bayinya dengan cara menjilati daerah pusar sang bayi sampai ke daerah belakang. Tindakan ini merupakan stimulan yang baik bagi sang bayi.
Untuk mengecek apakah sang bayi dirawat dengan benar oleh sang induk, bangunlah di pagi hari dan perhatikan perut sang bayi. Jika membulat dan ia tidur dalam keadaan hangat, maka ia dirawat oleh sang induk. Jika Anda tak yakin juga, ada baiknya Anda menimbang berat badan si bayi kelinci. Jangan khawatir memegang bayi kelinci sebab sang induk tidak terlalu peduli pada bebauan manusia yang tertinggal pada bayinya. Setiap habis menimbang badan bayi, catatlah berat badannya. Dan kemudian timbang lagi di hari selanjutnya, jika penambahan berat badan (biasanya 1/4 ons) berarti sang bayi memang disusui oleh induknya.
Banyak yang beranggapan bahwa kelinci merupakan binatang kanibal. Hal ini kurang tepat. Kasus kanibalisme pada hewan kelinci sesungguhnya jarang terjadi. Sekalipun terjadi, biasanya sang induk hanya memakan bayi yang dianggpanya tak akan bertahan hidup lama. Dan ini alamiah. Banyak pakar yang beranggapan bahwa hal tersebut merupakan pembersihan alami yang dilakukan sang induk. Sebab jika bayi lemah tersebut meninggal, dan tetap berada di kandang, ia akan menimbulkan masalah bagi bayi kelinci lainnya.
Langkah Perawatan Tepat
Setelah
mengetahu hal-hal dasar di atas, sekarang waktunya Anda memahami peran
Anda dalam merawat bayi kelinci yang baru lahir. Setelah melahirkan,
sang induk kelinci semakin mudah stress. Oleh sebab itu, Anda harus
memberinya pakan yang ia sukai agar pola agresifnya sedikit banyak bisa
ditekan. Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah pada saat memeriksa
bayi kelinici, alihkan perhatian sang induk dengan makanan baru kemudian
memegang atau memeriksa bayinya.
Di
usia 5 sampai 10 hari, biasanya bayi kelinci masih belum dilengkapi
dengan bulu dan juga matanya belum mebuka secara benar. Tahukah Anda
bahwa salah satu fungsi bulu adalah untuk menghangatkan mereka? Jadi
dalam kondisi ini Anda harus ekstra memperhatikan kondisi ruangan.
Jangan tempatkan mereka di tempat yang lembab dan dingin. Perhatikan
pula kotak tempat Anda menaruh sang bayi dan induknya. Berikan alas pada
dasar kotak tempat Anda menaruhnya agar mereka bisa lebih hangat. Alas
bisa dari jerami atau bahan nyaman lainnya.
Merawat bayi kelinci sebenarnya
terbilang mudah sebab sampai usia 3 minggu, mereka hanya mengkonsumsi
susu dari ibunya. Baru setelah ia menginjak usia 19 sampai 25 hari, ia
mulai belajar menggigit dan sudah mulai belajar mencari makan bersama
sang induk. Menginjak hari ke-35, Anda sudah bisa memberi ia pakan
konsentrat untuk menambah kesehatannya.
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.