Orang dengan ganguan jiwa cenderung disisihkan oleh
keluarganya. Tidak berlebihan sering terdengar informasi orang yang
mengalami gangguan jiwa berat dipasung.
Padahal, banyak hal yang
bisa dilakukan untuk menyembuhkan. Selain terapi intens dari tenaga
kesehatan jiwa dan keinginan untuk sembuh yang kuat dari ODS, keluarga
juga menjadi elemen penting yang dapat menentukan gangguan jiwa berat,
yakni Skizofrenia (ODS).
"Dukungan keluarga sangat dibutuhkan
dalam meningkatkan pemulihan dan produktivitas ODS di tengah komunitas
mereka," kata kata Ratih Ibrahim, praktisi psikologi saat saat temu
media Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 "Living with Schizophrenia" Orang
dengan Skizofrenia dapat Hidup Produktif di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Ia
mengatakan, diagnosa gejala Skizofrenia sedari dini dari keluarga
merupakan aspek penting bagi ODS untuk mendapatkan terapi sebaik
mungkin, termasuk pengawasan akan kepatuhan dalam mengonsumsi obat.
"Dengan demikian, mereka tidak akan kehilangan anggota keluarga dan
tetap menjadi keluarga seutuhnya," katanya.
Dalam kesempatan yang
sama, Bagus Utomo, Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI),
mengatakan, komitmen pemerintah, asosiasi profesi dalam meningkatkan
kualitas hidup ODS pasca terapi memberikan dorongan kepada komunitas
untuk semakin aktif mendampingi baik ODS maupun keluarga mereka.
"Kami
mengapresiasi setinggi mungkin atas upaya berbagai pihak untuk
memfasilitasi kami dalam mengedukasi ODS dan keluarga mereka melalui
Lighting The Hope for Schizophrenia," katanya.
Disebutkan,
kampanye ini diperkenalkan sejak tahun lalu dan merupakan wujud
kolaborasi Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia
(PDSKJI), Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dan Asosiasi
Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (ARSAWAKOI) yang
secara kontinu mensosialisasikan pemahaman tentang Skizofrenia. (Eko
Sutriyanto)
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang patut, sopan dan santun demi kenyamanan bersama.